Ramadhan kali ini saya merasa sangat beruntung sekali, karena banyak hal-hal yang menyenangkan dan ternyata semua diluar dugaan. Saya mendapat jatah mengunjungi kota Tumpang dengan waktu hanya 5 hari saja. Namun dari hari pertama hingga hari terakhir, yang namanya undangan bukber tak pernah ada jeda. Silaturahimpun juga tak terlewatkan barang sehari. Bertemu kawan-kawan alumni SMPN 1 Tumpang, SMANETA, dan Ikapala (organisasi pecinta alam) sungguh suatu momen yang sangat menyenangkan. Pada suatu kesempatan sepulang undangan dari salah satu acara bukber, saya bersama kawan diajak untuk mencoba menikmati pangsit mie disebelah sebuah sekolah swasta di Tumpang. Mmm...bolehlah, apa sih bedanya dengan Jakarta? Kamipun memesan 2 porsi sembari ngobrol menunggu sang koki menyiapkan menu masakan pesanan kami itu.
Tak lama pesanan kami sudah siap dihidangkan didepan kami dan siap disantap. Waaahh...kok enak sekali ya, padahal kami sudah menikmati hidangan bukber 2-3 jam sebelumnya. Saya tidak habis pikir, apakah karena suhu yang dingin atau karena euforia saya selama di Tumpang yang membuat makanan terasa nikmat semua. Hmm..tapi kalau Anda penasaran, bolehlah dicoba, dan harganya standar bahkan tergolong sangat ekonomis kok. (Didiet DSH)
Suasana dalam tenda, udara yang dingin di malam hari menambah selera makan |
Hmmm...sepintas memang sama dengan yang lain, tapi rasanya itu loh... |
Salah satu yang terenak di Tumpang.
ReplyDelete