Pemandangan klasik ini sudah sering kira lihat di desa-desa seputar Malang. Suatu cara mengolah tanah yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia saja. Dengan cara ini maka gulma yang mengganggu tanaman utama bisa di tanggulangi dengan lebih ringan. Alat pengolah tanah tradisional ini sangat ramah lingkungan dan bahkan bisa menjaga ke "organik"an tanah yang dikelolanya. Selain itu "mesin" penggeraknya bisa kita lepaskan begitu saja untuk kembali ke rumahnya tanpa harus dikendalikan. Tanpa bahan bakar dan oli mesin yang bisa merusak unsur hara tanah, cukup rumput segar atau sisa panen padi yang bisa disimpan didekat "garasi"nya. Sisa pembakarannyapun bisa dikelola kembali menjadi bahan bakar atau langsung menjadi pupuk organik. Semoga masih bisa bertahan....(Malang, Desember 2016)
Perlu dipertimbangkan karena sangat alami
ReplyDeletePerlu dipertimbangkan karena sangat alami
ReplyDelete