Kendaraan tradisional yang satu ini memang ramah lingkungan, karena bahan bakarnya tersedia dialam sekitar pinggir kota atau pedesaan di Tumpang, Kabupaten Malang. Rumput segar ataupun jerami sisa panen padi masih relatif mudah didapatkan di sana. Kendaraan ini tidak berisik, bahkan suaranya terasa romantis seperti suara kereta kuda zaman kerajaan dulu. Di kota Tumpang, kendaraan ini masih berfungsi sebagai kendaraan alternatif bersaing dengan angkot dan ojek. Mungkin dokar tetap perlu dilestarikan sebagai kendaraan tradisional karena cocok sebagai sarana penunjang pariwisata dibandingkan fungsinya sebagai alat transportasi. Tampak foto sang pengendara sedang terkantuk-kantuk menunggu penumpang. :P (Foto Aditya GP)
|
0 komentar:
Post a Comment
Silakan berkomentar non SARA dan hal-hal yang bersifat Kebencian, karena ini adalah Majalah yang bersifat Inspirasi