WIKIPEDIA menyebutkan : Ceplukan atau ciplukan adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak tertutup oleh perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan pelbagai nama daerah seperti cecenet atau cecendet (Sd.), nyurnyuran (Md.), dan kopok-kopokan (Bl.). Merupakan buah yang tidak asing bagi warga pedesaan terutama di pegunungan dan persawahan. Pada tahun 80-90 saya juga merasakan nikmatnya buah ini secara gratis, karena tumbuh dimana-mana saat saya sedang menjelajah alam di Malang Timur. Saya sudah hampir lupa rasanya, ketika beberapa tahun kemudian ada kabar angin bahwa buah ini termasuk jenis yang dilindungi di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Saya agak terkejut juga, kenapa buah-buahan yang seperti semak-semak ini bisa menjadi jenis flora yang mulai langka. Lebih terkejut lagi ketika di media online disebutkan bahwa buah ini di sebuah supermarket dibandrol dengan harga Rp.500.000 per kilogramnya. Dalam keterkejutan ini saya tentu berharap, ada pemikir, penggiat di Malang dan sekitarnya untuk mulai membudidayakan jenis buah ini, karena hanya dengan di"kemas" sedemikian rupa, menjadi lebih mahal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Hmmm....andaikan....( Didiet De' Esha)
Saturday, January 16, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Silakan berkomentar non SARA dan hal-hal yang bersifat Kebencian, karena ini adalah Majalah yang bersifat Inspirasi